Label

Jumat, 22 Juli 2016

Nimbrot Dan Mimpinya


(TentangBayang-bayangKemerdekaan)

Baju rombeng dan topi kusut
Membungkus tubuh kurus nan dekil
Kulit yang hitam manis terbakar sang surya
Sedang matanya sayup tak berbinar

Dia selalu lalu lalang di pingir jalan
Duduk di suatu amperan toko
Menanti tetes-tetes kasih
Menampung hujan nurani

Dikala kelam kian menghampirinya
Beralaskan karton membaringkan tubuh yang renta itu
Di beranda beton menahan dingin melewati malam
Hingga membungkus impian dalam tidurnya

Kini tubuh gagah melaju renta
Kulit hitam manis semakin keriput
Rambut keriting sedang menguban
Sebuah harapan tentang negrinya
Ia berdekam dalam samudra kalbunya

Nampak hidupnya terlunta-lunta terlilit
Walau masa mudanya laksana burung elang
Terbang tinggi menelusuri negerinya
Bagaikan singa menapaki buminya
Mendulang takdir, berjuang melawan tirani
Yang terjamur bagai linta di tanah leluhurnya

Harap tentang bayang kemerdekaannya
Sedang terselubung di atas awan kelabu
Kini hanya asa rasa tergelintir di hatinya
Lantaran jiwanya telah terborgor luka dan duka
Raganya terkulai tak daya melangkah
Akibat terhunus timah panas di pergelangan kaki

Kini dia hanya meratapi tentang hidupnya
Setiap tetes hujan nurani yang terjatuh di pangkuannya
Hanya botol saguer terpecah di tangannya
Demi menghilangkan perih tersayat dfi hatinya
Untuk menghapus memori pasionis
Dalam aroma saguer yang sesaat
NIMBROT…engkau pahlawan kesiangan

Karya: Aleks Giyai
Hollandia, 18 Juli 2016

Kamis, 07 Juli 2016

NYANYIAN REVOLUSI

Penderitaan hidup di dunia ini
Beriklaslah kita bersama
Berat sama di pikul, ringan sama di jinjing

Bertujuan melangkah yang satu
Membebaskan rakyat tertindas
Dari cengkeraman lilitan penjajah

Menderita duka lahir dan batin
Daging kita sama darah kita satu
Tubuh kita satu arwah kita sama
Mengarungi lautan penindasan

Bersama kita kuat berpisah kita runtuh
Sama rata sama rasa
Sama tangis sama ratap
Sama derita sama penindasan

Selalu banggalah, selalu majulah
Lantungkan nada perlawanan
Bersama nyanyian bangsamu
Kita pasti menang
Kita pasti menang

Uncen Gapura
05-06-06
Aleks Giyai

CERITA MALAM YANG PILU

Dalam dingan malam
sepoi sejuk tertiup
berbisik tentang kebisuan

Di atas remah malam
bintang gemintang meredup perlahan
berkata tentang kesepian

Rembulan malam terpancar
serpihan memburam di sela pepohonan
berbicara tentang  kesedihan

Nyamuk kecil lantang bersuara
lalu lalang di muka wajah
berseru tentang kepedihan

Dinding tembok rumah
kokoh tancap menjulang
mengisyaratkan tentang kebisuan

Perih slalu menghampiri menyayat hati
dengan cerita malam pilu tersayu
membuat sejuta tanya menyentak nurani

Getir dingin menyelimuti tubuh
mata sayup senyap melilit kelopak
pulang tidur memeluk diri nan bangunlah

Karya : Aleks Giyai
Jayapura, 24 Juni 2016

DERASNYA RINDU

Seribu rintik rindu mengguyur di beranda lamunan
Menggelitik kalbu membasahi rasa
Terbendung di dasar telaga hati

Ingin ku buka mengalirkan ke muara hatimu
Karena sepantasnya kau menampung
Jikalau merelakan di penuhi

Akan membenamkan diri kedalam kolam,
berenangi rindu
Berkaca diri ke dalam genangan air,
membayangi wajahmu
Walau raga mu tak mampu ku sentuh

Kini hanya mampu memendam rasa
Rindu yang bergejolak di dada
Untuk membelai ramputmu
Mencium pipi hitam manismu
Hingga merangkul tubuh mu
Kedalam dekapan cintaku

Karya: Aleks Giyai
Jayapura, 05 Juni 2016

Aku Akan Mencari Mu

Aku ingin mengikutimu betapa pun jauh
perjalanan yang bakal meresahkan ini
menyeberangi lautan, menjelajah awan
menembus langait dan bintang-bintang

Walau kau menghilang dalam angkasa imaji orang
tengelam dalam lautan nalar manusia
terjepit diantara keserakahan nan birahi harta
terkunyah di sudut bibir-bibir kaum pengidam

Jikalau hukumnya mengekang daya juang kami
walau suara dibungkam dalam demokrasinya
betapa timah peluruh panas menembus kulit
tubuh dekil hitam di jeruji besi pun

Begitu pun,
jejak langkah demi selangkah akan gapai
menusuri lembah menapaki terjal
mengipas debu memilah kerikil
yang terlintas di jalan hidup ini

Oh... kami tetap akan mencari mu
engkau yang bernama kebenaran
engkau yang berwajah kebebasan
engkau yang berpostur kemerdekaan
yang hilang di rampas dari kehidupan

Karya: Aleks Giyai
Jayapura, 27 Juni 206

Bersama mu

Bak hati sunyi
tanpa dirimu
oh kekasih

Tubuh lelah jiwa letih
serasa hampa tiada arti
jika sedetik saja tak bersama mu

Sehari, setahun pun seribu tahun
takkan usang termakan dentuman arloji
pudarnya panjang sabar tuk menanti mu

Hanya harap ku
kau sepenuhnya milik
lingkar bingar  hidup bersama arungi
Sampai hidup rentang uban memutih

Karya: Aleks Giyai
Jayapura, 06 Juni 2016

BIASAKAN

Jalan berliku-liku mencarinya
tiada berambu-rambu menunjuk
walau bertatih-tatih mengejar

Hanya berangan-angan
manakala kau capai
jika impian hanya berkunyah di bibir lalu
itulah sebabnya jangan membiasakan

Mari membiasakan diri
kaki yang melangkah dari selangkah bergerak
tangan yang tetap menari di ladang juang
pikiran yang merajai  jagad namun bertindak lokal

Manakala bintang kau petik
jika kaki tangan berpangku merenungi
manakala kau raih impiam mu
niat dan tekadmu kau tidurkan di kasur otak

Berlarilah hinga ke segenap penjuru
bermandikan derai air mata
bermodalkan busur keyakinan
berpangku tangan gaibNya Sang Khalik
meraih sukses nan bebasmu

Karya: Aleks Giyai
Jayapura, 30 Mei 2016