Dicari..!
Keteguhan roh mengengam barah
lumbung api menghaguskan bumi
yang berani mengangkat obor
di tenggah badai amukan tak hentinya
figur dari segala pemimpin
Jayapura,
02-02-2015
Gadabi Giya
Kata-kata tak pernah "sekadar kata-kata"; kata-kata bermakna karena kata-kata menentukan garis-batas apa yang bisa kita kerjakan
Kamis, 31 Maret 2016
DOSA SIAPA
Lapis-lapis kebencian menempel
Tebal-menebal kesangkahan menggembang
Besar-membesar kemunafikan menyebar
Luas-meluas gila kuasa merajalela
Panjang-memanjangkan penindasannya
Tipis-tipis kepercayaan menebal
Tinggi-meninggi ambisi menjulang
Rendah-merendah kebersamaan menghilang
Dalam-sedalam keapatisan menumpuk
Tambah-menambah kepunahan manusianya
Lorong waktu berjuang sunyi mencekam
Wajah-wajahnya sedang sembunyi rupa di balik tembok
Bersilah di kursi empuk menelaah hukum menindas
Kegelapan telah meliputi bumi manusia
Mata tak dapat melihat
Telingga tak dapat mendengar
Hati tak dapat merasakan
Jiwa telah terbungkam dengan bibir kebajikan
Diantaranya rakyat jelata jadian santapan
Kaum Vampir binaan negara
Goa Maria Buper
191115
AGBG
Tebal-menebal kesangkahan menggembang
Besar-membesar kemunafikan menyebar
Luas-meluas gila kuasa merajalela
Panjang-memanjangkan penindasannya
Tipis-tipis kepercayaan menebal
Tinggi-meninggi ambisi menjulang
Rendah-merendah kebersamaan menghilang
Dalam-sedalam keapatisan menumpuk
Tambah-menambah kepunahan manusianya
Lorong waktu berjuang sunyi mencekam
Wajah-wajahnya sedang sembunyi rupa di balik tembok
Bersilah di kursi empuk menelaah hukum menindas
Kegelapan telah meliputi bumi manusia
Mata tak dapat melihat
Telingga tak dapat mendengar
Hati tak dapat merasakan
Jiwa telah terbungkam dengan bibir kebajikan
Diantaranya rakyat jelata jadian santapan
Kaum Vampir binaan negara
Goa Maria Buper
191115
AGBG
DERITA BISU
Ayah,
Sunyi...!
Kenapa kita hidup dalam dekaman luka batin?
Ibu,
Dingin...!
Kenapa jiwa dan roh tak memerangi sengatan terik mentari?
Kaka,
Sakit..!
Kenapa jeritan membarah setiap waktu?
Adik,
Haus...!
Kenapa dahaga kebebasan tak kunjung puas?
Diriku,
Diam...!
Kenapa meneduhkan diri di balik sombar ketidakadilan manusia?
Saudara,
Apatis...!
Kenapa derita sejarah engkau membisukan diatas kenikmatan?
Kita,
Jangan...!
Jeritan negri engkau mewariskan berabad?
Kampung Onago
25122014
AGBG
Sunyi...!
Kenapa kita hidup dalam dekaman luka batin?
Ibu,
Dingin...!
Kenapa jiwa dan roh tak memerangi sengatan terik mentari?
Kaka,
Sakit..!
Kenapa jeritan membarah setiap waktu?
Adik,
Haus...!
Kenapa dahaga kebebasan tak kunjung puas?
Diriku,
Diam...!
Kenapa meneduhkan diri di balik sombar ketidakadilan manusia?
Saudara,
Apatis...!
Kenapa derita sejarah engkau membisukan diatas kenikmatan?
Kita,
Jangan...!
Jeritan negri engkau mewariskan berabad?
Kampung Onago
25122014
AGBG
BURAMNYA WAJAHKU
Bercermin setiap pagi hanya keburaman
yg menanpak di layar negri
Keceriaan telah menghamba pada ketakatukan
karena keberanian diperbudak oleh senjata dan penjara
Apa juga kebahagian hati tak tersisa yg ku rasakan
Setelah nilai kebersamaan yang kami lalui
di setiap lorong jalan dijerat dgn undang undang makar
Jiwa pun bergetar hari hari dalam kegelisaan yang
tersengat oleh terik mentari dan penuh sesak
Ingin ku bertanya pada rumput yg tak pernah henti bergoyang
Bibir ini ingin bergoyang
Lidah ini ingin menari
Kaki ingin melangkah
Tetapi apa gerangan mu
Kini engkau terkunkung dalam hukum mengekang duniamu
Dan berujung pada ruang penjara demkrasi
Walau hakekatnya demokrasi adalah ruang kita untuk expresi
Buramnya wajahku
Diatas alam persada
Dinegri susu dan madu berlimpah
AGBG
yg menanpak di layar negri
Keceriaan telah menghamba pada ketakatukan
karena keberanian diperbudak oleh senjata dan penjara
Apa juga kebahagian hati tak tersisa yg ku rasakan
Setelah nilai kebersamaan yang kami lalui
di setiap lorong jalan dijerat dgn undang undang makar
Jiwa pun bergetar hari hari dalam kegelisaan yang
tersengat oleh terik mentari dan penuh sesak
Ingin ku bertanya pada rumput yg tak pernah henti bergoyang
Bibir ini ingin bergoyang
Lidah ini ingin menari
Kaki ingin melangkah
Tetapi apa gerangan mu
Kini engkau terkunkung dalam hukum mengekang duniamu
Dan berujung pada ruang penjara demkrasi
Walau hakekatnya demokrasi adalah ruang kita untuk expresi
Buramnya wajahku
Diatas alam persada
Dinegri susu dan madu berlimpah
AGBG
BIARKAN
Gemerlap cahaya yang tertahan
Menebar makna yang berserakan
Sesaknya dada menahan penindasan
Tabir pilu tapi mengesankan
AAda yang tertawa
Ada yang menanggis
Ada yang murka
Bersedih dan bersujud
Perjalanan ini sangatlah panjang tak henti
Kehidupan ini penuh misteri tetap di juangkan
Tiada garis final tiada batas pengujung
Sampai ujung bumi fajar timur menyingsing
Ada yang tercecer biarkan terpisah
ada yang tercemar biarkan ternoda
Ada yang terhanyut biarkan terbawa
Ada yang teradopsi biarkan terupai mereka
Di lembar bumi tinta akan terlukis
Gambarkan seraut wajahmu sendiri
Bersama sinar mentari yang membakar
Dengan tangisan ratapan duka hidup
Di perjalanan panjang berliku itu
Akan di kenang dan di lupakan zaman
Nabire
141115
AGBG
Menebar makna yang berserakan
Sesaknya dada menahan penindasan
Tabir pilu tapi mengesankan
AAda yang tertawa
Ada yang menanggis
Ada yang murka
Bersedih dan bersujud
Perjalanan ini sangatlah panjang tak henti
Kehidupan ini penuh misteri tetap di juangkan
Tiada garis final tiada batas pengujung
Sampai ujung bumi fajar timur menyingsing
Ada yang tercecer biarkan terpisah
ada yang tercemar biarkan ternoda
Ada yang terhanyut biarkan terbawa
Ada yang teradopsi biarkan terupai mereka
Di lembar bumi tinta akan terlukis
Gambarkan seraut wajahmu sendiri
Bersama sinar mentari yang membakar
Dengan tangisan ratapan duka hidup
Di perjalanan panjang berliku itu
Akan di kenang dan di lupakan zaman
Nabire
141115
AGBG
BERKACA PADA DIRI
Berkaca pada diri
Supaya tidak lupa sendiri
Bahwa hidup yang dijalani
Tidak seringan hari tadi
Ini itu tidak disegani
Tidak perlu menyendiri
Buat apa bersedih hati
Toh nanti juga terbukti
Siapa yang bertahan diri
Jujur itu perlu bukti
Bukan sekedar muluk janji
Karena yang diucapkan saat ini
Adalah ungkapan dari hati
Yang bertindak hari ini
tuk esok yang baik
Karena itu perlu teliti
Menggunakan kata-kata dan cermati
Kata yang menjadi busur ditengah badai
adalah senjata ampuh membunuh
ketidakadilan, membungkaman, dan penjajahan
Kata peneduh bersua diatas meja
adalah tombak pembunuh nurani dirinya
slalu berkaca diri tapi tak menampak wajahnya.....
Tuhar
110315
AGBG
Supaya tidak lupa sendiri
Bahwa hidup yang dijalani
Tidak seringan hari tadi
Ini itu tidak disegani
Tidak perlu menyendiri
Buat apa bersedih hati
Toh nanti juga terbukti
Siapa yang bertahan diri
Jujur itu perlu bukti
Bukan sekedar muluk janji
Karena yang diucapkan saat ini
Adalah ungkapan dari hati
Yang bertindak hari ini
tuk esok yang baik
Karena itu perlu teliti
Menggunakan kata-kata dan cermati
Kata yang menjadi busur ditengah badai
adalah senjata ampuh membunuh
ketidakadilan, membungkaman, dan penjajahan
Kata peneduh bersua diatas meja
adalah tombak pembunuh nurani dirinya
slalu berkaca diri tapi tak menampak wajahnya.....
Tuhar
110315
AGBG
BATIN TAK TERGETAR
Engkau dilahirkankan diatas
Palungan seorang wanita yang penuh derita?
Engkau yang hidup dirumah-rumah kumuh
yang penuh derita dan tertindas?
Engkau yang di besarkan diatas alammu
yang penuh derita dan tertindas?
Engkau yang mengejar ilmu
di sekolah yang penuh penindasan?
Engkau bersabda dirumah Tuhan
dengan Firman penindasan?
Engkau yang mengabdi dikantor-kantor
yang penuh penindasan?
Engkau yang menjadi seorang buruh
dirumah penindas?
Engkau yang makan makanan remah-remah
dibawa meja sang penindas?
Apakah engkau tidak merasakan
Sakitnya jiwa dan raga, tubuh roh mu
Semakin tertindas
Dialammu sendiri...?
Keerom
08112014
AGBG
Palungan seorang wanita yang penuh derita?
Engkau yang hidup dirumah-rumah kumuh
yang penuh derita dan tertindas?
Engkau yang di besarkan diatas alammu
yang penuh derita dan tertindas?
Engkau yang mengejar ilmu
di sekolah yang penuh penindasan?
Engkau bersabda dirumah Tuhan
dengan Firman penindasan?
Engkau yang mengabdi dikantor-kantor
yang penuh penindasan?
Engkau yang menjadi seorang buruh
dirumah penindas?
Engkau yang makan makanan remah-remah
dibawa meja sang penindas?
Apakah engkau tidak merasakan
Sakitnya jiwa dan raga, tubuh roh mu
Semakin tertindas
Dialammu sendiri...?
Keerom
08112014
AGBG
MANA BARAH APIMU
Dalam semangat
Menyusuri jejak-jejak tua
Di alam bebas yang penuh duri dan onar
Dalam derita
Tiada jalan selain jalan warisan
Dalam semangat
Kibarkan bendera warna mu
Setinggi langit
Seluas samudra
Sedalam lautan
Jangan sampai engkau mencarinya kelak
Dalam semangat
Gairahkan gemuruh cinta dan kasih
Sayang serta rindu pada zaman hidupmu
Mencari puing-puing adil dan damai
Dalam relung waktu
Disana terselip antara
Keringat dan sakit
Penjara dan maut
Dalam semangat
Diujung derita bersemayam kehidupan
Damai nan bebas
Akan terhirup selamanya
Tuhar
27102014
AGBG
Menyusuri jejak-jejak tua
Di alam bebas yang penuh duri dan onar
Dalam derita
Tiada jalan selain jalan warisan
Dalam semangat
Kibarkan bendera warna mu
Setinggi langit
Seluas samudra
Sedalam lautan
Jangan sampai engkau mencarinya kelak
Dalam semangat
Gairahkan gemuruh cinta dan kasih
Sayang serta rindu pada zaman hidupmu
Mencari puing-puing adil dan damai
Dalam relung waktu
Disana terselip antara
Keringat dan sakit
Penjara dan maut
Dalam semangat
Diujung derita bersemayam kehidupan
Damai nan bebas
Akan terhirup selamanya
Tuhar
27102014
AGBG
ANGIN PUN MAUT
Angin yang tersipu itu membisikkan kabar maut
Tiada hari tanpanya
Hari kemain juga datang
Dini hari pun membisik
Esok pun menjadi takdir
Entahlah kapan berhenti
Angin selalu gugurkan daunnya
Menggetarkan dahan-dahannya
Keguguran daun tua
Karena masa kuningnya
Kejatuhan hijau daunnya
Penuh misteri yang fana
Wahai...
Sang badai pelahap insan
Sesekali kemarilah sebagai rupa manusia
Mengangkat roh diatas angkasa raya
Menejukkan jiwa-jiwa
Menghibur batin-batin yang terkulai ini
Derita diatas derita terhirup hari-hari
Entahlah, kapan berakhir
Rumah Sakit Yowari Sentani
07112014
Aleks Giyai
Tiada hari tanpanya
Hari kemain juga datang
Dini hari pun membisik
Esok pun menjadi takdir
Entahlah kapan berhenti
Angin selalu gugurkan daunnya
Menggetarkan dahan-dahannya
Keguguran daun tua
Karena masa kuningnya
Kejatuhan hijau daunnya
Penuh misteri yang fana
Wahai...
Sang badai pelahap insan
Sesekali kemarilah sebagai rupa manusia
Mengangkat roh diatas angkasa raya
Menejukkan jiwa-jiwa
Menghibur batin-batin yang terkulai ini
Derita diatas derita terhirup hari-hari
Entahlah, kapan berakhir
Rumah Sakit Yowari Sentani
07112014
Aleks Giyai
ANGIN KEBEBASAN
Angin menepuk dada
Jiwa ku penuh derita bangsa
Angin menampar pipi
Tiada senyuman abadi
Angin mengejukan tubuh
Hanya rasa derita tiada akhir
Kabar diriku yang menjerit
Angin melahap dalam hari
Suara-suara derita dalam waktu
Sampai samudara jejak menghilang
Tangisan suara tertindas
Langit dan lautan biru membungkam
Kabar angin timur
Kabar angin barat
Kabar angin selatan
Kabar angin utara
Kabar angin DUNIA
Hanya angin yang berhembus
Wahai kaum muda negri
Jangan terlena dalam kenikmatan
Terkubur dalam sandiwara
Mati rasa dalam realitas
Jangan terkungkung dalam logika apatis mu
Gairahkan jiwa raga bangsa mu
Gelorakan semangat juang mu
Satukan ideology etnismu
Kokohkan langkah pembebasan
Kemudikan kompas nurani mu
Melaju dalam dekapan bangsa
Menuju dunia kebebasan
Disana ada hidup dan bahagia
Ketenangan dan kedamaian
Beach Holtecamp jayapura
28-09-2014
Aleks.G.B.Giyai
Jiwa ku penuh derita bangsa
Angin menampar pipi
Tiada senyuman abadi
Angin mengejukan tubuh
Hanya rasa derita tiada akhir
Kabar diriku yang menjerit
Angin melahap dalam hari
Suara-suara derita dalam waktu
Sampai samudara jejak menghilang
Tangisan suara tertindas
Langit dan lautan biru membungkam
Kabar angin timur
Kabar angin barat
Kabar angin selatan
Kabar angin utara
Kabar angin DUNIA
Hanya angin yang berhembus
Wahai kaum muda negri
Jangan terlena dalam kenikmatan
Terkubur dalam sandiwara
Mati rasa dalam realitas
Jangan terkungkung dalam logika apatis mu
Gairahkan jiwa raga bangsa mu
Gelorakan semangat juang mu
Satukan ideology etnismu
Kokohkan langkah pembebasan
Kemudikan kompas nurani mu
Melaju dalam dekapan bangsa
Menuju dunia kebebasan
Disana ada hidup dan bahagia
Ketenangan dan kedamaian
Beach Holtecamp jayapura
28-09-2014
Aleks.G.B.Giyai
Langganan:
Postingan (Atom)