Label

Selasa, 21 Juni 2016

ELEGI KEDAMAIAN

Pandanglah hamparan pesona pulau
terbentang luas hijau bagai  permadari
kita rasakan kedamaian
gemericik suara terhempas keheningan
bersenandungkan alam tercipta

Marga satwa hinggap di dedaunan
pucuk daun nan ranting pepohonan bergoyang
sayup kicau burung cendrawasih di alam ini
memekikkan sebuah kerinduan

Saksikan langit nan biru mega yang perkasa
bagai lukisan dewa dalam legendanya
cobalah menatap jauh lebih dalam
keutuhan warna pelangi yang terpadu
menghiasi negeri yang penuh emas
kebulatan cinta dalam satu ras ratusan suku
Jagalah keharmonisan damai itu

Mungkinkah di sini damai abadi berada
tiada lagi kegelisahan, tiada lagi kegalauan
tiada lagi tangisan, tiada lagi ratapan
karena di sini terbentang taman cintanya
Lalu kemanakah perginya itu...entahlah!

Kini
damaimu bersenandung penuh tangisan
meratapi kehidupan yang diborgol
oleh para penguasa kejam dan keji
terkekang merintih dan merontah sebatang kara
terpenjara kebisuan di atas alam semesta negerinya
menanti fajar damai kembali menyingsing

Hollandia
20-06-2016
Aleks Giyai

Rabu, 15 Juni 2016

SENANDUNG NATAL ANAK RANTAU

Semilir angin pagi menyapa sepiku yang
yang terdiam di beranda rumah dalam ramunan
kata hati merangkai bahasa jiwa

Ku syairkan senandung rindu
nyanyika lagu natal bersama mereka di kampung halaman
tapi apalah daya kaki tak sampai

Di atas tiupan sejuta rasa
kepakan semilir harapan
ku salurkan bersama hembusan angin

Sepotong doa ku lantungkan
padaNya Sang Putra Natal
sumber hidup dan kasih
dalam dekapan cintaNya
kita kan sehat aman sentosa

Selamat menyambut natal dan tahun baru
untuk sekalian di sana
bapa, mama, kaka, adik dan sanak saudara

Jayapura
24 Desember 2016
AGBG

DARI DUNIA RINDU

Tanpa ucapan, kita telah menyadari
kenapa perasaan
tak mudah dibahasakan

Dalam kebisuan, kita sama-sama mengerti
kenapa kebenaran
tak gampang disuarakan

Depan mata, kita telah melihat penindasan
mengapa tiada getar hati
tuk melawan penjajahmu

Kamu rindu, mereka rindu
kita bersama merindukan
kebebasan hidup dibumi

Holandia
150416
AGBG

MERAMU NAFKAH MERATAPI LAHAN



(Foto: Jhon S Rogi/Komunitas Balobe Fotografi Papua)


Di kala sinar surya di lapangan langit
Terpancar di sela pepohonan membakar bumi
Ladang hijau pun mengguningnya

Sunyi sepi tertatih menyusuri rimba
Lambaian dedaunan mengiringi bersama
nyanyian burung mengupingnya
Menuju kebun alam sumber harta nafas tersimpan

Hitam manis wajah penuh berseri
Tubuhnya yang keriput itu di sengat mentari
Mengayungkan tangan perkasanya di atas pohon
Mentogok sagu, meramu berkah, menafkahi hidup

Di atas adonan keranjang mentapis kotoran sagu
Air jernih di pematang kayu mengalir menderas
Bagaikan tangisannya yang penuh deras atas lahan sagunya
Dari serbuan maut tangan-tangan serakah investor

Ladang dan lahan sagu di negri ini
Menjadi bahan buruan kaum kapitalis
Selembar daun merah bernama rupiah
Menyogok raja-raja kecil anak negri
Yang bermega dan bertahta di istana birokratis
Untuk menutupi telingga dan matanya

Walaupun rakyatnya deru tangis masih menjerit
Merebut lahan-lahan sagu yang di rampas kaum pemodal
Dengan berbagai syahdu yang melantunkan
Kami bisa hidup tanpa sawit tapi kami tak bisa hidup tanpa sagu

Wahai kaum anak negeri
Yang bertahta berkuasa mengambil kebijakan
Selaraskanlah hukum untuk berkeadilan
Manakah hak adat dan hak negara
Antara pemilik masyarakat dan pemilik pemerintah

Inilah kebun kehidupan tempat meramu berkah kami
Di sanalah Tuhan melimpahkan nafas kami
Di sinilah tempat bersemayam roh para leluhur dan
Generasi menyambung nafas seribu tahun
Cukuplah kami tak mau meratapi lahan hidup kami
Wahai kaum serakah perampas kehidupan

Karya: Aleks Giyai
12 Juni 2016

Minggu, 05 Juni 2016

NYANYIAN REVOLUSI

Penderitaan hidup di dunia ini
Beriklaslah kita bersama
Berat sama di pikul, ringan sama di jingjing

Melangkah bertujuan yang satu
Membebaskan rakyat tertindas
Dari cengkeraman lilitan penindasan

Menderita duka lahir dan batin
Tubuh kita satu darah kita sama
Mengarungi lautan derita ini

Selalu bangga, selalu majulah
Bersama nyanyian revolusimu
Kita pasti akan menang

Uncen Gapura
05-06-06
AGBG

Rabu, 01 Juni 2016

DI RAJUT ORANG



Genitnya bibir mengoda
Senyum tipis penuh lipstik
Rok mini setengah betis

Lautan tubuhnya berhias harta
Matamu tertuju altar memujiNya
Kau di pandang orang mencela

Sadarilah kau manusia bahwa dunia
Mata jasmani melirik rupa
Mata iman di nilai Tuhan

berhiaskanlah yang secukupnya

Holandia
22 Mei 2016
AGBG