Kata-kata tak pernah "sekadar kata-kata"; kata-kata bermakna karena kata-kata menentukan garis-batas apa yang bisa kita kerjakan
Sabtu, 16 April 2016
PANDANG DUNIA MU
Kawan ku melihatlah duniamu
Dengan penuh birahi cinta
Selayaknya wanita
Mencium keningnya setiap pagi
Demikian cintamu memeluk bumimu
Duniamu kini di hembuskan topan gulita manusia
Memanduli jiwa dan roh
Menupuli imaji serta nalar
Diantara gila pangkat dan kekuasaan
Diaruang alammu tak berdaya
Tali jemari hukum memikat langkahmu
Pandanglah,
Alammu memanja diri dalam keteduhan harta surga
Kini disita dalam ranjang kaum kapitalis
Ketandusan alam menampak hijaunya alam mu
Kidung burung surga tiada lagi menghibur jeritan ini
Nyanyian merdunya tak berbisisik setiap negri
Entah kemana dirinya
Kini abadi hanya namamu
Burung surga penghias duniaku
Lihatlah,
Nyawa anak manusia terjatuh ditangan ketidakadilan
Mengubur darah suci tak berdosa ditanah hampa
Tiada lagi cinta kejiwaan manusia menampak
Menghilang jejak dalam seribu kenikmatan
Tinggallah jeritan hidup setiap batin
Anak negri dalam sengatan binatang bius
Tinggal hidup tinggal mati
Semoga generasi bercermin rupanya
Memandanggi kekiniannya
Skyline
31102014
AGBG
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar