Adelweise rasanya
Ketika telusi taman
Berjumpah diantara sekian mawar
Bermekar mewanggi saat menatapmu
Kan slalu menyiramimu dengan pupuk cinta
Ketika cemas bergetar tubuhmu, terkemas dikantongi
hati
Di kala pintamu berlonta dikuping, berlari sesak
padamu
Di mana embun hitam menutupi lembahmu, tersediah
payung cinta menaungi dirimu
Ku tanam kasih tak
harap kembali
Namun kau bunuh dengan dusta bertubi
Ku beri utuh hati tak balas budi
Tetapi kau memberinya empedu
Kesetiaannya telah berujung luka
Ketulusannya sudah terbawa perih
Kau berlari ke taman-taman itu
Mencari keteduhan disombar lain
Namun disini slalu menunggu penuh sabar
Tetapi sayang penantian telah pudar
Karya: Aleks Giyai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar