Label

Kamis, 21 April 2016

PUISI UNTUKMU

Nanti, ketika garis itu menyerupa batas.
Aku yang dulu satu menjadi seribu kenang
yang berjuang dalam ingat paling khidmat.

Maka pejamlah,
kau akan temukan aku tetap bernyawa.
Dalam setiap puisi yang terbaca, menyebutmu.

Karena di sana aku mengabadikan hati.

AGBG
14/4/16

Tidak ada komentar:

Posting Komentar